Rabu, 27 Agustus 2008

Mi, Asma nangis di sekolah..

Hari ini ada pawai menyambut Bulan Ramadhan di sekolah Asma. Kalau ada event-event tertentu biasanya orang tua murid ikut mendampingi, termasuk pawai kali ini. Aku agak bingung juga. Pasalnya, abinya Asma banyak kerjaan di akntor jadi gak bisa bolos walau hanya sejam sedangkan neneknya lagi jagain sepupu Asma di rumah sakit. Akhirnya aku yang ketiban tugas padahal sejujurnya aku belum berani ngajak Azzam yang baru 1 bulan keluar rumah. Maklum aku tipe ibu yang rada paranoid. Khawatir Azzam belum kuat.

Tapi akhirnya aku tetap harus nemenin Asma soalnya kasihan Asma kalau tak ada yang mendampingi. Di sekolahnya aku bertemu dengan Bu Novi, ibu temannya Asma, dia berkoemntar," Wah, akhirnya umminya Asma datang juga...pasti Asma senang!!"
Lalu bu Novi bercerita kalau Asma pernah berdiri sendiri di belakang sekolah sambil menangis. menangisnya tidak keras hanya meneteskan air mata. Peristiwa itu terjadi saat lomba agustusan di sekolah. Memang saat itu baik aku maupun suami tak bisa mendampingi sedang teman-teman Asma sebagian besar datang bersama orang tuanya. Cerita tentang sensitifitas Asma juga datang dari guru-gurunya.

Memang Asma beberapa kali bilang " Mi, Asma menangis di sekolahan tapi gak keras kok.." Ketika kutanya alasannya dia bilang kelamaan nunggu pak Usman, ojeg jemputannya taau ada teman yang nakal. Asma tak pernah bilang pengen ditungguin ummi atau abinya. Asma yang sekecil itu sudah begitu dewasa dan mengerti keterbatasan otang tuanya. Dia sedemikian rupa menyembunyikan perasaannya. Tiba-tiba terasa ada kabut di hati mendengar cerita tentnag Asma. Ternyata ada banyak hal yang luput dari perhatian kami ataukah kami yang terlalu mengabaikan perasaannya. Maafkan kami Nak...Insya Allah kami akan berusaha menajdi orang tuamu yang baik. Asma, kami mencintaimu dengan segala ketulusan dan kasih yang kami miliki.

Tidak ada komentar: