Long weekend kali ini kami sekeluarga tidak pergi ke luar kota. Selain karena aku hamil sehingga segan perjalanan jarak jauh, juga kerjaan abinya Asma tidak bisa ditinggal lama-lama. Akhirnya kami jalan – jalan ke Ragunan. Tempat piknik yang murah meriah. Tiket masuknya untuk 3 orang plus motor hanya 12 ribu. Jauh banget dibanding Ancol. Asma pun paling exciting kalau ke Ragunan.
Jam 7 pagi berangkat dari rumah di Cipinang naik motor. Masing-masing lengkap dengan kostumnya. Jaket, kacamat dan helm. Menyusuri Jakarta dengan motor sebenarnya enak karena bisa menembus kemacetan cuman jalannya waduuhhh ..jelekkk banget. Mirip sungai kering. Berlubang di sana sini. Abinya Asma harus super hati-hati menghindari lubang-lubang yang kadang tidak kelihatan. Di Jakarta,ibukotanya Indonesia saja jalan kayak gini jeleknya, gimana dengan di daerah ??? Gak kebayang deh……Kalau hujan lebih ngeri lagi. Lubang-lubang benar-benar ridak terlihat karena tertutup banjir. Penunggang motor kayak suami saya yang kasihan. Makanya kalau Jakarta sedang hujan deras dan suami pergi ngurusin tesis di Depok, saya sering ketar-ketir. Berkali-kali saya nelpon minta pulangnya nunggu hujan reda. Emang sih ke Depoknya naik kereta. Tapi dari kantor ke Stasiun Tebet kan naik motor. Mana jalan DI Panjaitan dekat rumah paling parah kerusakannya. Yee..jadi ngomongin jalan rusak sih…
Alhamdulillah gak nyampe satu jam kita sudah nyampe. Jalanan tidak macet habis banyak penghuni Jakarta yang berlibur ke daerah. Subhanallah begitu masuk Ragunan terasa segar. Udara pagi yang bersih terasa memenuhi rongga dada. Udara bersih adalah barang mahal di Jakarta. Andai saja Jakarta dijaga agar ruang hijaunya lebih banyak pasti udaranya tidak akan sekotor sekarang. Kadang bingung melihat kebijakan penataan kota oleh pemda. Daerah yang harusnya jadi ruang hijau malah dijadikan kantor, hypermarket, SPBU. Makanya nih benar gak Rawasari yang digusur bulan lalu mau dikembalikan ke fungsi asal. Kita lihat saja…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar