Jumat, 28 Maret 2008

ketika harus menagih hutang


Pernah kebingungan saat harus menagih hutang ?? Kalau iya, berarti sama dengan aku saat ini. Ceritanya tahun lalu aku jualan baju-baju lebaran berbagai merek khusus untuk anak-anak. Alhamdulillah respon pasar positif. Aku ambil baju dagangan ke kakak ipar dengan diskon 20 persen. Lumayanlah untuk bagi diskon ke pembeli. Ke kakak ipar selaku pemilik aku bayar setelah barang laku tapi untuk ke pembeli aku memberi pilihan mereka untuk membayar secara cash atau tempo. Kalau cash dapat diskon 10 persen kalau tempo tidak dapat diskon tapi bisa dicicil selama 3 bulan.

Melihat prospek yang bagus, ada teman yang ikutan menjual daganganku. Aku beri dia diskon 10 persen. Awalnya setoran lancar. Lama-lama dia tidak nongol padahal rumahnya dekat dengan rumahku. Deadline pelunasan lebaran tapi sampai sekarang tidak ada omongan apapun tentang cicilan dagangan. Walau aku sering ketemu dia tapi segan untuk menanyakannya. Desember lalu karena kepepet butuh uang untuk berobat Bapakku aku menagih ke dia tapi dengan enteng dia menjawab uangnya untuk bayar sekolah anaknya dan saudara-saudaranya yang membeli belum membayar. Hiks..hiks..agak sedih sih tapi aku mencoba untuk memahami sembari berdoa agar mendapat uang untuk kukirim ke bapakku ( sesekali ingin memberi orang tua dari hasil keringat sendiri tidak minta suami melulu ).

Sekarang sudah berbulan-bulan dari deadline pelunasan tapi tak ada sepatah katanya yang menyinggung uang dagangan. Sekedar menjelaskan kondisinya saja tidak. Padahal kami sering berinteraksi. Aku kecewa dengan sikapnya yang tidak amanah dan aku juga kecewa karena aku selalu merasa segan untuk menagihnya. Kata suamiku harusnya aku bisa bersikap seperti debt collector he..he..he…tapi suamiku memberi saran agar aku mengikhlaskannya saja. Dan ternyata setelah diikhlaskan hatiku justru lebih tenang.

Tapi ada pelajaran penting yang kuambil bahwa sikap amanah tidak sekedar di lisan tapi lebih bagaimana menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Kini, aku mencoba bangkit lagi untuk menumbuhkan semangat berdagang. Dan semoga jika ada teman-teman yang pernah memberiku hutangan dan aku lupa membayarnya mereka akan mengingatkanku agar tidak menjadi penghalang di akhirat kelak. Amiiin.

Tidak ada komentar: