Selasa, 23 Desember 2008

Asma , sang negosiator ulung

Siang itu sepulang dari kondangan aku dan suami ngobrol di jalan. Topiknya macam-macam sampai kemudian ke suatu topik 'sara'. Hmm bukan sara singkatan dari suku, ras, agama tapi topik ini adalah tentang masalah amanah dalam suatu organisasi yang kalau kami omongin selalu memancing perbedaan pendapat. Aku menyarankan suamiku mundur karena kesibukan kerja suamiku jadi tidak intens dalam menjalankan amanah tersebut. Akibatnya banyak suara-suara sumbang terdengar. Suamiku masih berat untuk mundur karena banyak yang menahannya.

Begitu serunya kami berdiskusi sampai intonasi suara kami terdengar seperti orang bertengkar. Dan Asma yang duduk di jok depan menoleh ke arahku. "Ummi, ayo minta maaf ke abi," katanya. " Abi juga minta maaf ke ummi. Gak boleh bertengkar lho, nanti dimarahi Allah. Ayo saliman.."
Kontan saya dan suami ketawa.
"Kita gak bertengkar kok..ini namanya diskusi.." jelas saya ke Asma
" Iya, abi dan ummi gak bertengkar kok. Ummi sih kalau ngomong keras gitu.." kata suami
" Lho..abi juga.." saya jadi manyun
Asma berdiri dan mengambil tangan saya.
" Udah..saliman ayo..."
Saya dan suami salaman sambil ketawa. Asma..Asma...

Tidak ada komentar: