Jumat, 19 Desember 2008

Surat untuk Ibuku dan Ibu Mertuaku

Surat untuk ibuku dan ibu mertuaku

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh

Lewati rintang untuk aku anakmu

Ibu, lama nian kita tak bersua dan belum aku sempat untuk mengunjungimu lagi. Kini di saat banyak orang sibuk menggelar pesta untuk ' hari ibu' aku merasakan kerinduan yang teramat sangat. Hari ibu, ahh..ku mengerti kau tak pernah peduli dengan perayaan seperti itu bahkan tahu pun tidak.
Ibu , sembilan bulan lebih kau jaga aku di rahimku lalu kau susui aku 2 tahunan bahkan ketika engkau harus berjualan di antara panggangan matahari. Aku yang masih bayi merah kau bawa kemana-mana ke pasar, ke sawah...karena tuntutan periuk yang harus mengepul.


Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

Ibu...perjuangan dan pengorbananmu tak ternilai harganya. Engkau adalah matahari yang selalu bersinar walau awan gelap sentiasa melukaimu dengan cobaan. Ketegaranmu menggiringku untuk selalu kuat bertahan dalam pergulatan hidup ini.

Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Entah dengan apa kumembalas semuanya. Rasulullah mengajariku dan umatnya untuk selalu memuliakan ibu. Bahkan kepada Ummu Aiman yang hanya sekali menyusui beliau, Rasulullah selalu memuliakannya. Juga kepada Halimatus Sa'diyah..Dan Allah Yang Maha Agung pun memerintahkan hamba-Nya untuk bersikap baik kepada orang tua kita. Dan sudahkan aku memuliakan engkau?? Apalagi berbuat baik kepadamu...
Ibu,aku tahu balas budi yang kau harapkan bukanlah hitungan matematis yang dikukur dengan nilai rupiah..Aku tahu engkau mengharapkan balas budi berupa akhlak..tapi sudahkah aku memenuhinya..

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu...

Ibu, aku selalu terkenang saat menemanimu tahajud di longkang..di bawah sinar rembulan dan kerlip bintang. Kulihat betapa engkau mengharu biru menyebut setiap nama anakmu dan memohonkan keselamatannya pada Allah Yang Maha Berkuasa.
Ibu, dan kini di senja usiamu aku pun hanya mampu mengirimi doa..Cinta pun hanya terkirim lewat doa..Ibu maafkan anakmu ini yang belum mampu merawatmu di masa rentamu. Tapi yakinlah ku kan selalu mengirimi doa dan cinta.. Doa yang kupanjatkan di setiap sujudku.. dan cinta yang kukirim lewat hembus angin.. Ibu ..moga Allah memberkahimu selalu.

Tidak ada komentar: