Selasa, 27 Mei 2008

Cublak-Cublak Suweng

Cublak-cublak suweng

Suwenge teng gelenter

......

Asma dan sepupu-sepupunya tampak asyik bermain cublak-cublak suweng. Salah satu nungging dan yang lainnya duduk mengelilingi. Aku memandu menyanyi sambil memilih tangan siapa yang dipakai untuk menyembunyikan kerikil. Setelah reff lagu terakhir

"Sopo ngguyu ndelekake

Sir pong dele kopong sir pong dele kopong "

Anak yang nungging harus nebak di tangan siapa kerikil disembunyikan. Benar atau salah tebakannya semua tertawa gembira.

Awalnya kukira mereka tak tertarik dengan permainan jadul ini. Apalagi bahasanya pake bahasa Jawa yang nyaris asing bagi mereka. Tapi setelah dimainkan mereka sangat menyukai dan berusaha menghafal lagunya. Sebenarnya kalau mau menggali permainan tradisional kita akan menemukan aneka permainan yang mendidik dan humanis. Ironisnya anak-anak sekarang termasuk Asma lebih mengenal game di komputer. Game di komputer cendrung membuat anak individualis dan tidak bersosialisasi.

Sedang permainan seperti cublak-cublak suweng, jamuran, petak umpet, gobag sodor mengedepankan semangat untuk bersosialisasi. Butuh usaha dan kemauan untuk memperkenalkan permainan seperti itu ke Asma. Termasuk juga mengajarinya bahasa Jawa. Kan sayang jika Bahasa Jawa dalam keluargaku terputus hanya sampai generasiku...

Tidak ada komentar: